Tips Dan Cara Pemasaran Ikan Lele

Table of Contents


Cara Dalam Pemasaran Benih Dan Konsumsi Ikan Lele – Pada awalnya komoditas ikan lele hanya sebatas memenuhi kebutuhan pasar nasional, seperti pasar tradisional, rumah tanga, rumah makan, restoran, hotel dan supermarket. Dengan terus meningkatnya permintaan, kini lele telah mampu menembus pasar dunia. Di antara negara peminat yaitu Amerika, Jerman, Swis, Jepang, Korea, bahkan Timur Tengah juga telah siap menerima produk yang berbahan ikan lele.

Produk yang diminati tersebut beragam, mulai dari lele mentah hingga produk olahan. Lele mentah berupa filet, buang isi perut, buang kepala. Lele olahan berupa abon, keripik, kerupuk, sosis, dan bakso yang berbahan baku daging ikan lele. Permintaan ini terus meningkat, bahkan belum bisa dipenuhi, karena produksi lele dalam negeri tidak stabil dan masih sangat tergantung dari iklim. Kondisi seperti ini, belum mampu menjamin kebutuhan ekspor.

Pada prinsipnya ada dua pasar potensial untuk komoditas lele, yaitu pasar lokal dan pasar ekspor. Untuk pasar lokal biasanya berupa lele konsumsi, bibit lele dan indukan. Indukan dan bibit lele untuk kebutuhan para pengepul dan peternak. Lele hidup untuk kebutuhan pasar tradisional dan pemancingan. Lele untuk konsumsi umumnya dalam bentuk hidup dengan ukuran 7-8 ekor per kg. Sementara itu, permintaan untuk pemancingan berukuran 3-4 ekor hingga di atas 1 kg per ekor.

Di suatu daerah, saat ini terkadang permintaan untuk pemancingan jauh melebihi kebutuhan pasar tradisional. Akibatnya terkadang kebutuhan pasar tradisional tidak bisa dipenuhi karena harga pemancingan lebih tinggi maka peternak atau pengepul lebih senang menjualnya ke pemancingan.

Untuk pasar ekspor biasanya berupa lele mentah dan olahan. Lele mentah berupa filet (daging), buang kepala atau buang isi perut. Lele olahan berupa abon, keripik, kerupuk dan lele asap. Lele asap Indonesia kini telah diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Amerika Latin.

Peningkatan industri pangan juga menyebabkan ikan lele menjadi incaran. Selain rasanya yang gurih, tulangnya pun bisa diolah. Produk olahan lele yang beragam, mulai dari lele goreng, lele bumbu rendang, lele kremes, lele bakar, sop lele, baso lele, sosis, pempek lele, rolade lele, katsu lele, hingga pizza lele. Dengan demikian, kebutuhan ikan berkumis ini tentunya akan terus meningkat.



Hal ini tentu saja menjadi peluang usaha yang cukup menggiurkan karena lele bisa dijadikan sebuah lahan usaha yang menguntungkan. Mulai dari pembenihan, pembesaran, industri olahan, bahkan tengkulak, pedagang, dan pemilik rumah makan juga bisa ikut merasakan prospek bisnisnya dengan harga menguntungkan tanpa harus ragu dengan pasar.

Pemasaran Ikan Lele Berdasarkan Jenis Dan Ukuran

Pada dasarnya, lele yang dijual di pasaran terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu benih, konsumsi, dan apkir. Masing-masing kategori memiliki pasarnya sendiri. Benih lele yang umum dijual berukuran 2-3 cm, 4-5 cm, 5-6 cm, 6-8 cm, 8-10 cm, dan 10-12 cm. Lele konsumsi yang diminati konsumen biasanya antara 6-10 ekor per kg. Sementara itu, lele yang berukuran 1-5 ekor per kg dikategorikan lele apkir karena sudah melewati ukuran konsumsi.


Pemasaran Benih Ikan Lele
Para pembenih tidak perlu khawatir harga benih anjlok atau lele akan booming. Kemungkinan hal itu terjadi sangat tipis karena sebagian besar peternak pembesaran tidak melakukan pembenihan sendiri. Jadi, benih bisa langsung dipasarkan ke konsumen pembesaran.



Penjualannya pun bisa secara langsung atau melalui pemesanan. Penjualan benih lele biasanya dilakukan dengan sistem cash and carry atau ada uang ada barang dengan alasan ingin memutar modal untuk produksi kembali.






Pemasaran Ikan Lele Konsumsi

Lele konsumsi umumnya berukura 6-10 ekor per kg. Lele ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan ekspor, baik dalam bentuk mentah ataupun produk olahan seperti abon, keripik, kerupuk, dan lele asap. Ada tiga jalur pemasaran lele konsumsi yang bisa dilakukan hingga sampai ke pihak konsumen, caranya sebagai berikut.



1. Produsen lele menjual langsung ke konsumen.
2. Produsen menjual ke tengkulak, selanjutnya diteruskan ke pasar, lalu ke konsumen.
3. Produsen menjual ke tengkulak, lalu tengkulak menjual ke bandar, dari bandar ke pasar, dan terkahir ke konsumen.


Pemasaran Ikan Lele Afkir

Lele afkiran adalah lele berukuran besar yang ukuranya melebihi standar. Dahulu, lele apkiran cukup sulit dijual, tetapi tidak untuk sekarang. Ukuran ini banyak dicari orang untuk dijadikan ikan pemancingan atau indukan dengan harga yang tidak kalah dengan harga ikan konsumsi. Ikan ini juga banyak dijadikan olahan karena dagingnya cukup tebal sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.


Pemasaran Ikan Lele Olahan

Berbagai produk olahan berbahan daging lele kini bermunculan meramaikan pasar. Beberapa di antaranya abon, keripik, kerupuk, pempek, bakso, sosis, katsu, otak-otak, dan lele asap. Selain di dalam negeri, produk olahan lele juga diekspor ke beberapa negara seperti Belanda, Timur Tengah, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Amerika Latin.


Kiat Dalam Pemasaran Lele

‘Bagaimana Pemasaran lele yang sudah saya produksi nantinya?’ Hal ini pertanyaan umum yang sering dilontarkan para calon pebisnis lele. Namun, cobalah berpikir bahwa lele adalah ikan konsumsi yang peminatnya sendiri belum dapat diukur secara pasti. Intinya, berapa pun jumlah lele yang diproduksi bisa habis terjual. Selain harganya yang cukup kompetitif, ketersediaannya pun mulai menipis. Dari hasil survei terhadap beberapa pedagang pecel lele, kebutuhan mereka mulai dijatah hanya 3-5 kg per harinya karena langkanya lele konsumsi, terutama pada musim-musim sulit ikan. Berikut adalah media dan tempat untuk memasarkan lele.

1. Pemasaran tradisional

Cara tradisional dilakukan dengan menawarkan langsung ke pasar, pemancingan, warung tenda, perumahan, pemasangan plang, dan penyebaran brosur atau menempelnya di tiang/dinding/pohon.


2. Pemasaran Dengan Teknologi.

Pemasaran melalui media yaitu seperti memasang iklan di majalah agribisnis, tabloid, atau koran. Selain itu, media eletronik pun bisa dimanfaatkan seperti ponsel, radio, dan internet yang bisa dipasangi iklan, balk gratis ataupun bayar. Bisa pula menawarkan lewat komunitas via email, twitter, SMS, BBM, atau facebook. Pililah yang paling sesuai dengan Anda.

Post a Comment